PROGRAM
TAHFIZHUL QUR’AN
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang
belajar Al Qur’an dan mengajarkannya kembali.” (HR. Bukhori dan Muslim)
“Sesungguhnya Allah SWT. Itu mempunyai
keluarga yang terdiri dari manusia, lalu shahabat bertanya: ‘Siapakah mereka
itu Ya Rasulullah?’ Beliau menjawab:’ yaitu ahlul qur’an. Mereka adalah
keluarga Allah dan orang-orang istimewa bagi Allah.” (HR. Ahmad, An Nasa’I,
Ibnu Majah, Ad Daarimi, dan Al Hakim dari Anas ra.)
A. TUJUAN PROGRAM
ü
Santri menjadi dekat dengan Al Qur’an
ü
Santri menjadi lebih peka terhadap suara
dan gaya bahasa Al Qur’an, sehingga tidak peka terhadap suara dan gaya bahasa
yang kasar.
ü
Santri memiliki kemampuan konsentrasi
tinggi
ü
Santri hafal Al Qur’an
B. ARAH PEMBELAJARAN
ü Memberikan
motivasi kepada anak untuk selalu meraih derajat tertinggi di hadapan Allah SWT
dengan menghafal Al Qur’an
ü Memenuhi
benak santri dengan Al Qur’an
ü Menguasai
dalil-dalil hukum syariat Islam
C. METODE
1.
Program Ta’limul Qur’an Bin-Nazhri
Dalam
program Ta’limul Qur’an ini, peserta didik diajarkan membaca Al Qur’an dengan
baik dan tartil sesuai dengan kaidah-kaidah pembacaan yang benar (ilmu tajwid).
Program ini sebagai landasan bagi para santri untuk mengikuti program
selanjutnya, yaitu program Ta’limul Qur’an Bil-Hifdzi.
Dalam
Program ini memakai metodologi bacaan UMMY, untuk membantu para santri agar
dapat cepat bisa membaca Al qur’an sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid.
Metode
belajar mengajar pada program ini adalah Musyafahah/Talaqqi, Tasaamu’ dan
Tadaarus
v Musyafahah/Talaqqi yaitu tatap muka langsung
antara murid dan guru dengan berhadap-hadapan {face to face} , sang murid
membaca Al Qur’an dengan melihat lansung mushaf (bin-nadzri) kemudian sang guru
membetulkan bacaan-bacaan yang keliru
dari sang murid.
v Tasaamu’ut Tadaabul yaitu salah seorang
santri membaca surat-surat pendek dari Al Qur’an (Juz ‘amma) secara hafalan
(bergantian), kemudian santri lain menyimak untuk membetulkan bacaan apabila
terjadi kekeliruan, tasaamu’ ini juga disaksikan oleh guru.
v Tadaarus
yaitu
santri membaca Al Qur’an sendiri-sendiri dan berkumpul pada waktu dan tempat
tertentu guna mempersiapkan pelajaran berikutnya.
2.
Program Tahfidzul Qur’an
Kelanjutan
dari program Ta’limul Qur’an bin Nadzri adalah Ta’limul Qur’an bil-Hifzhi Dalam
program ini, para santri dididik menghafalkan Al Qur’an sebagai langkah
untuk menjaga kemurnian Al Qur’an dari perubahan, hal
itu karena Al Qur’an merupakan sumber dari segala dasar kehidupan manusia di
muka bumi ini yang harus dijaga kemurniannya.
Metode belajar mengajar pada program ini
adalah Musyafahah, Tasaamu’ dan Tadaarus
v
Musyafahah/Talaqqi
Yaitu tatap muka langsung antara murid
dan guru dengan berhadap-hadapan (face to face) kemudian sang guru membetulkan
bacaan-bacaan yang keliru dari sang
murid. Metode ini dilaksanakan terhadap santri yang menyetor hafalannya itu
kepada guru. Kemudian kegiatan ini dilakukan setiap hari yaitu ba’da subuh
v
Tasaamu’
a.
Tasaamu’ut Tabaadul,
yaitu salah seorang santri membaca Al
Qur’an secara hafalan atau bil-Hifdzi (bergantian), kemudian santri lain
menyima’ untuk membetulkan bacaan apabila terjadi kekeliruan, dan hasil
tasaamu’ tersebut dilaporkan ke guru. Tasaamu’ ini dilakukan minimal lima
halaman (¼ juz ) kegiatan ini dilakukan satu kali sehari
yaitu ba’da magrib
s/d 20.00 WIB.Tasaamu’ ini dilakukan santri jika hafalannya telah
mencapai surat Al’imron.
b.
Tasaamu’ul Halaqoh,
Tasaamu’ ini dilakukan oleh
kelompok yang rata-rata terdiri dari
tiga orang. Setiap kelompok terdiri dari santri-santri yang rata-rata telah
memperoleh hafalan berimbang.Kegiatan ini dilakukan setiap hari sabtu mulai
ba’da subuh s/d 07.00 WIB. Setiap pertemuan, Al Qur’an yang dibaca sebanyak
satu juz dari hafalan-hafalan yang terdahulu. Setiap santri membaca satu
halaman ( juz satu ke atas ) satu surat ( juz ‘amma ) secara bergantian.
c.
Tasaamu’ul Imtihaan
Tasaamu’ ini wajib dilakukan ketika
santri telah menyelesaikan hafalannya sebanyak 1 juz dan kelipatannya, apabila
santri belum mampu melaksanakan tasaamu’ tersebut, maka tidak diperbolehkan
menambah hafalan berikutnya. Tasaamu’ harus disaksikan oleh minimal dua orang
penyima’ serta dewan guru. Dalam setiap juz maksimal terdapat lima kesalahan,
apabila jumlah kesalahannya lebih dari
lima, maka santri harus mengulang Tasaamu’ tersebut.
v
Tadaarus
Yaitu santri membaca Al Qur’an
sendiri-sendiri dan berkumpul pada waktu dan tempat tertentu guna mempersiapkan
pelajaran berikutnya, atau mengulang hafalan-hafalan yang sudah
dimiliki.Kegiatan ini dilakukan setiap hari sebelum tidur ( setelah belajar ).
D. TARGET
1.
Santri fasih, lancar dan konsentrasi
tinggi.
2. Santri faham dasar-dasar ajaran Islam sebagai sebuah
pegangan dan pandangan hidup.
3. Santri
berprilaku sesuai dengan Syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari.
4. Secara
khusus santri mampu membaca Al Quran dengan benar dan mampu menghafal beberapa juz.
PROGRAM
PENDIDIKAN TAHFIDZUL QUR’AN
Semester I
Bulan
|
Materi
|
Indikator
|
Maret
|
Pemantapan
Tahsin, Imla dan metode menghafal Al-Qur’an
|
Santri mengetahui cara membaca
Al-Qur’an yang baik dan benar
|
April-Agustus
|
Tahfidz
Al-Qur’an
|
Santri
menghafal Al-Qur’an dan melakukan setoran (murojaah)
|
Semester II
Bulan
|
Materi
|
Indikator
|
September- Februari
|
Tahfidz
Al-Qur’an
|
Santri
menghafal Al-Qur’an dan melakukan setoran (murojaah)
|
Semester III
Bulan
|
Materi
|
Indikator
|
Maret- Agustus
|
Tahfidz
Al-Qur’an
|
Santri
menghafal Al-Qur’an dan melakukan setoran (murojaah)
|
Semester IV
Bulan
|
Materi
|
Indikator
|
September- Februari
|
Tahfidz
Al-Qur’an
|
Santri
menghafal Al-Qur’an dan melakukan setoran (murojaah) serta siap sidang
hafalan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar